Selasa, 29 Maret 2016

Target Harga 9 Emiten Tahun 2016 Update 29 Maret 2016

Berikut target harga 9 Emiten untuk Tahun 2016. Perhitungan didasarkan pada estimasi EPS tahun 2016 dan rata-rata PER tertinggi dan terendah selama 5 tahun terakhir yang diambil dari reuters.com.
Kesembilan emiten tersebut yaitu, TOTL , ELSA , PWON , SSIA , BBTN , KLBF , WIKA , ASSA , RAJA.
 
Klik untuk memperbesar
Perhitungan target harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Disclaimer On
 
 

Minggu, 20 Maret 2016

Target Harga 9 Emiten Tahun 2016 Update 20 Maret 2016


Berikut target harga 9 Emiten untuk Tahun 2016. Perhitungan didasarkan pada estimasi EPS tahun 2016 dan rata-rata PER tertinggi dan terendah selama 5 tahun terakhir yang diambil dari reuters.com.
Kesembilan emiten tersebut yaitu, TOTL , ELSA , PWON , SSIA , BBTN , KLBF , WIKA , ASSA , RAJA.
 
Klik untuk memperbesar gambar
 
Perhitungan target harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Disclaimer On

Kamis, 17 Maret 2016

Fase konsolidasi, IHSG berpotensi naik 17 Maret 2016

sumber: kontan.co.id
 
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) labil menentukan arah perdagangan pada Rabu (16/3). Setelah cenderung melemah sepanjang perdagangan, indeks akhirnya ditutup menguat 0,24% ke level 4.861,44.
 
Analis menilai, indeks kembali akan melanjutkan penguatan pada hari ini. Sisi teknikal maupun fundamental, masih mendukung adanya penguatan indeks.
 
Muhammad Ikhsan, analis NH Korindo Securities menjelaskan, secara teknikal, candlestick’s hammer after black candlestick mengindikasikan bullish reversal dan membentuk gap in 4.814 - 4.839. Stochastic %K(58) %D(46) berpeluang menguat.
 
MACD berada pada area positif. IHSG juga mampu bertahan di atas area target support 4.860-4.870 dan diharapkan mampu melewati area resistance pada level 4.982-4.992.
 
Tutupnya indeks di zona hijau secara intraday kemarin, membuat laju IHSG pada hari ini berpeluang melanjutkan penguatan.
 
"Ini seiring pelaku pasar yang akan fokus pada pidato Jannet Yellen, data-data ekonomi Eropa, serta RDG BI," jelas Ikhsan.
 
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menambahkan, indeks masih berada dalam fase konsolidasi, sembari menantikan rilis data pasti perekonomian, baik data dalam negeri maupun luar negeri.
 
"Kondisi perekonomian sejauh ini juga lebih stabil," kata William. William memperkirakan, indeks akan menguat dengan rentang pergerakan 4.801-4.915 pada hari ini.

Rabu, 16 Maret 2016

Ada peluang BI rate turun ke 6,75% Pada Rapat RDGI 16-17 Maret 2016

Sumber: kontan.co.id
 
JAKARTA. Bank Indonesia (BI akan kembali menetapkan BI rate melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan ini (16-17/3). Sejumlah ekonom melihat ada peluang bagi Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) dari 7% menjadi 6,75%. 
 
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, ruang pelonggaran kebijakan moneter BI masih ada. Hal itu didukung adanya ekspektasi inflasi yang terkendali serta nilai tukar rupiah yang cenderung menguat selama tiga pekan terakhir berturut-turut.
 
Di dua bulan pertama 2016, inflasi tergolong rendah. Pada Januari 2016, inflasi bulanan sebesar 0,51%, sementara inflasi inti tercatat 0,29%. Pada Februari 2016, terjadi deflasi 0,09%. Di bulan yang sama inflasi inti rendah 0,31%. BI memproyeksikan pada bulan ini laju inflasi akan rendah. Survei harga pekan kedua BI, inflasi Maret 0,05%.
 
Sementara itu nilai tukar rupiah selama tiga tiga pekan terakhir menunjukkan penguatan cukup signifikan. Referensi kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan pada 19 Februari 2016, kurs rupiah di level Rp 13.549 per dollar AS lalu turun jadi Rp 13.087 per dollar kemarin (15/3).
 
Dari sisi global, Josua menyatakan, outlook suku bunga Bank Sentral AS (The Fed rate) dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 15-16 Maret 2016 diperkirakan bertahan. Dengan demikian saat ini adalah momentum baik bagi BI melonggarkan lagi kebijakan moneter. "Saya perkirakan BI rate turun 25 bps ke 6,75%," katanya, Selasa (15/3).
 
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, selain ekspektasi inflasi rendah, neraca perdagangan diperkirakan cukup terjaga hingga akhir tahun. "Risiko ekonomi global masih ada. Namun dengan inflasi yang rendah, real interest rate masih sangat menarik. Jadi tekanan capital inflows harusnya terjaga," kata Andry. Menurutnya, BI rate akan dipangkas menjadi 6,5% pada tahun ini.
 
Ekonom Bank Pembangunan Singapura atau Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi memproyeksikan, BI akan memangkas suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 6,75%. Walau dalam jangka menengah tren inflasi mengarah sekitar 5%, mendekati batas atas target bank sentral, namun jika biaya logistik turun, inflasi akan tetap terjaga.
 
Gundy melihat penguatan rupiah memberikan ruang bagi BI menurunkan suku bunga. Namun tidak ada jaminan rupiah terus menguat atau stabil. "Ruang pelonggaran kebijakan lebih lanjut, terbatas. Namun pemotongan suku bunga 25 bps, kemungkinan terjadi bulan ini," katanya.
 

Senin, 14 Maret 2016

Target Harga 10 Emiten Tahun 2016 14 Maret 2016


Berikut target harga 10 Emiten untuk Tahun 2016. Perhitungan didasarkan pada estimasi EPS tahun 2016 dan rata-rata PER tertinggi dan terendah selama 5 tahun terakhir yang diambil dari reuters.com
 
 
 

Perhitungan target harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Disclaimer On

IHSG Selasa 15 Maret 2016 masih akan menguat

Sumber: kontan.co.id

Jakarta. Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan berhasil ditutup menguat 1,3% ke level 4.877,53. Penguatan IHSG ini diperkirakan masih bisa berlanjut seiring dengan menghijaunya bursa asia.
 
Parningotan Julio, Kepala Riset Millenium Danatama Securities mengatakan, pada perdagangan Selasa (15/3), IHSG masih akan banyak disetir oleh sentimen dari luar. "Regional masih menguat seiring kemarin menanggapi positif stimulus ECB. Sembari di internal masih menunggu soal keputusan BI rate," ujarnya.
 
Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities juga mengatakan, IHSG akan bergerat menguat karena ada optimisme pasar dari bursa asia dan penantian keputusan bank sentral.
 
Sentimen dari dalam negeri lainnya, adanya ekspektasi perbaikan dari aktifitas ekspor impor namun terjadi defisit pada neraca perdagangan.
 
Menurut lanjar, secara teknikal IHSG melanjutkan penguatannya setelah berhasil rebound pada support MA25 pekan lalu. meskipun demikian posisi IHSG pada saat ini telah mencapai area upper bands. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada middle oscillator dengan momentum RSI yang mulai masuk pada area overbought bought.
 
Sehingga pergerakan IHSG akan mencoba melanjutkan penguatan terbatas dengan range pergerakan 4.830-4.915. Menurut Parningotan, IHSG juga akan menguat dengan rentang 4.814-4.927.

Minggu, 13 Maret 2016

Target Price 2016 KLBF dan KAEF

Berikut nilai wajar emiten KLBF dan KAEF untuk tahun 2016. Perhitungan nilai wajar didasarkan pada proyeksi EPS 2016 dan rata-rata PER selama 5 tahun.


Saat ini KAEF diperdagangkan diharga 1,295 (penutupan 11 Maret 2016) dan KLBF diperdagangan diharga 1,300 (penutupan 11 Maret 2016). Disclaimer On

Sabtu, 05 Maret 2016

Kinerja moncer, saham PPRO ditutup melompat 6%

Sumber: kontan.co.id

JAKARTA. Saham PT PP Properti Tbk (PPRO) melesat tajam hari ini paska rilis kinerjanya yang tercatat sangat positif sepanjang tahun 2015. Saham PPRO ditutup menguat pada perdagangan hari ini (4/3) sebesar 6% ke level Rp 210.
 
Daewoo Securities tercatat paling banyak memborong saham PPRO hari ini dengan total transaksi mencapai Rp 11,13 miliar. Lalu, dikuti oleh Mega Capital Indonesia dengan total nilai transaksi Rp 2,2 miliar, RHB OSK Securities Rp 1,97 miliar, Trimegah Sekuritas Rp 1,3 miliar dan Indopremier Sekuritas Rp 1,2 miliar.
 
Anak usaha emiten kontruksi pelat merah PTPP ini berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang sangat signifikan. Laba bersih PPRO tahun 2015 mencapai Rp 300 miliar atau melonjak 183% dari dari periode tahun 2014 yang hanya tercatat sebesar Rp 106 miliar.
 
Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan penjualan dan pendapatan usaha perseroan hingga 171% yoy menjadi Rp 1,5 triliun. Dari penjualan realti, PPRO berhasil mengantongi Rp 1,38 triliun atau melesat tajam dari Rp 475 miliar pada tahun 2014. Sementara pendapatan properti mencapai melonjak 55% yoy menjadi Rp 124 miliar.
 
Per akhir Desember 2015, total aset PPRO mencapai Rp 5,3 triliun melesat 96% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah ekuitasnya naik 65% yoy menjadi Rp 2,8 triliun dan ekuitasnya naik 144% menjadi Rp 2,5 triliun.

Hot money deras, BI waspada jika berbalik

Sumber: kontan.co.id

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku akan berhati-hati dengan aliran dana panas alias hot money ke dalam negeri. Karena akan ada potensi terjadi momentum berbalik arah tiba-tiba.
 
Gubernur BI Agus Martowardojo mengaku hingga akhir Februari lalu, jumlah hot money dari luar negeri mencapai Rp 35 triliun. Dana-dana itu masuk ke pasar saham dan pasar surat berharga negara (SBN). Namun, Agus tidak menyebutkan berapa dana yang masuk ke masing-masingnya.
 
Namun, potensi berbalik arah bisa saja datang tidak terduga karena berbagai hal. Misalnya, karena aksi ambil untung atau profit taking. Seperti pada minggu ke-4 Februari lalu, ada reversal sekitar Rp 1,9 triliun," ujar Agus, Jumat (4/3) di Jakarta.
 
Sebetulnya aliran dana yang masuk dalam bulan terakhir itu masih lebih kecil dibandingkan dana yang masuk pada periode sama tahun 2015. namun, potensi reversal akan berbahaya jika dibiarkan. Terlebih, dampaknya akan mempengaruhi nilai tukar rupiah.
 
Pada Januari-Februari saja, gara-gara ada dana masuk tadi nilai tukar mata uang garuda telah menguat 3%. Oleh karenanya, sejumlah langkah harus disiapkan untuk mengantisipasi.
 
Antara lain, dengan menjaga sentimen dalam negeri agar tetap baik. Misalnya, dari sisi current account defisit (CAD) diharapkan jangan melebar terlalu besar. BI melihat ada potensi CAD melebar, jika impor meningkat.
 
Apalagi, pemerintah memeang sedang gencar mendorong pembangunan infrastruktur yang bisa mendongkrak impor barang modal. Selama impor barang modal seih, menurut Agus tidak masalah karena itu datang dalam bentuk aset dan bisa memutar roda ekonomi di masa mendatang.
 
BI memperkirakan CAD pada tahun 2016 ini akan mencapai 2,7%.
 
Ekonom Bank Central Asia david Sumual mengatakan, untuk menjaga current account defisit harus diperhatikan barang-barang konsumsi. Jangan sampai impor barang konsumsi meningkat. Oleh karenanya kebutuhan konsumsi dalam negeri harus didorong dari produksi dalam negeri. 

Jumat, 04 Maret 2016

Bursa RI Bakal Terbesar di Asean

Sumber: Investor daily

JAKARTA – Pasar modal Indonesia berpotensi menjadi pasar terbesar di Asean dalam lima tahun mendatang dalam hal transaksi dan jumlah emiten. Untuk mencapai hal tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan berbagai strategi.
 
Strategi tersebut adalah optimalisasi potensi pasar yang sangat besar, mendorong investor yang ada agar lebih aktif, menggencarkan kampanye untuk mengubah saving society menjadi investment society, memperkuat permodalan broker, merelaksasi aturan margin, serta menjaga reputasi dan meningkatkan kredibilitas bursa.
 
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio dalam diskusi bertema “Market Outlook dan Prospek Industri Reksa Dana 2016” pada penganugerahan ”Reksa Dana Terbaik 2016” yang diselenggarakan Majalah Investor di Jakarta, Kamis (3/3).
 
Tito menjelaskan, ada dua Negara yang memiliki potensi besar di Asia, yakni Indonesia dan Tiongkok. Saat ini pertumbuhan pasar modal Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Turki. Menurut dia, dalam lima tahun terakhir, jumlah perusahaan tercatat di Singapura justru minus 1%, Malaysia minus 7%, Thailand tumbuh 17%, dan Indonesia tumbuh 24%.
 
“Apabila angka tersebut diakumulasikan dalam waktu yang sama, dalam lima tahun Indonesia bisa unggul dibandingkan Singapura dan Malaysia. Itu sangat mungkin terealisasi,” tegas Tito.
 
Jumlah emiten yang tercatat di BEI saat ini sebanyak 522 perusahaan, Singapura 770 emiten, dan Malaysia 904 emiten. Saat ini, kata dia, jumlah perantara perdagangan efek di Indonesia mencapai 19.900, namun wakil perantara pedagang efek hanya 9.000 orang dan yang bekerja di bagian pemasaran hanya 2.500 orang.
 
Berdasarkan Single Investor Identification (SID), saat ini terdapat 450 ribu investor saham dan 250 investor reksa dana, sehingga total mencapai 700 ribu orang. Jumlah tersebut sangat rendah dibandingkan Jepang yang mencapai 4,5 juta investor aktif dan Singapura satu juta investor aktif. “Indonesia memang memiliki 450 ribu investor saham, tapi yang aktif per hari hanya 20 ribu investor,” kata Tito. (ID/gor)

Kamis, 03 Maret 2016

Peluang pembalikan arah IHSG membesar

Sumber: kontan.co.id

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan relinya di hari ketiga bulan ini, Kamis (3/3). Mengacu data RTI menunjukkan indeks berakhir naik 0,16% atau 7,84 poin ke level 4.844,03.

Heldy Arifien, analis KDB Daewoo Securities mengatakan, penguatan tersebut merupakan dorongan dari aksi beli sejumlah saham big cap seperti TLKM,BBCA, BBRI, BMRI dan GGRM.

"Tapi, posisi ini membentuk side by side line dengan bearish signal pada titik 86.31, menggambarkan terbukanya potensi swing negatif," ujar Heldy.

Pergerakan negatif itu akan membawa IHSG perdagangan akhir pekan esok, (4/3), menguji celah support 4.780. Jadi, diperkirakan IHSG akan mencoba bergerak mix to negatif dalam rentang 4.770-4.825.

Rabu, 02 Maret 2016

Besok Kamis (3/3), IHSG masih melanjutkan reli

Sumber: kontan.co.id

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan Kamis (3/3) besok. Pasalnya, indikator teknikal menunjukkan adanya sinyal penguatan.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak gap up berhasil break out resistance 4800, membuka peluang melanjutkan penguatan hingga target 4910. 

"Posisi IHSG pun berada pada resistance upper bollinger bands.," jelas Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (2/3).

Oleh karena itu, Lanjar memprediksi IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan range pergerakan 4800-4910.

Pada perdagangan hari ini, IHSG pun terkena imbas positifnya dengan ditutup naik 56.21 poin sebesar 1.18% di level 4836.20 dengan volume yang cenderung moderate.

Lanjar bilang, sentimen inflasi yang membuka peluang terpangkasnya kembali biaya pinjaman di bulan Maret ini. Mata uang rupiah pun kembali menguat hingga membuat investor asing kembali tercatat net buy Rp 481.75 miliar.

Bursa Asia melanjutkan penguatan menyusul penguatan mata uang emerging market setelah data kinerja manufaktur US yang membaik dan GDP Australia yang berkontraksi positif dengan ekspetasi.

Hal tersebut membuat investor lebih percaya diri membeli asset beresiko dan mulai melakukan profit taking pada emas. Meskipun kredit rating china dipangkas dikarenakan persediaan forex dan meningkatnya utang pemerintah bursa shanghai tetap melaju optimis sejak awal sesi.

Sedangkan bursa Eropa dibuka menguat tertahan setelah Indeks harga barang produksi turun berkontraksi terhadap ekspetasi di level -1.0% dari -0.8% dengan ekspetasi naik -0.7%.

Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya akan diramaikan oleh data kinerja sektor jasa diseluruh dunia dan tingkat pengangguran di AS.

Selasa, 01 Maret 2016

Rekomendasi KAEF 02 Maret 2016


Pada perdagangan 1 Maret KAEF berhasil ditutup naik diharga 1095 setelah mencapai titik supportnya di area harga 1060. Indikator Stochastik berhasil membentuk golden cross.
 
Klik untuk memperbesai gambar
Buy KAEF dengan target profit di area resistance 1.155 dan lakukan cut loss jika harga berhasil ditutup dibawah area support 1.060.

Besok, IHSG diprediksi akan menguat terbatas

Sumber: kontan.co.id

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan Rabu (2/3) besok. Pasalnya, indikator teknikal menunjukkan sinyal penguatan.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan secara teknikal pergerakan bullish dari Indikator Stochastic masih cukup terbuka meskipun telah mendekati area overbought. Posisi IHSG sendiri mendekat area upper bollinger bands.

"Kita perkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan range pergerakan 4730-4820." jelasnya dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (1/3).

Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung mixed namun berhasil ditutup positif 9.03 poin sebesar 0.19% di level 4779.98 dengan volume yang relatif moderate.

Lanjar bilang, optimisme investor terhadap pertumbuhan inflasi yang masih terkendali sejak awal perdagangan mampu mendorong pergerakan positif IHSG. Namun di tengah perdagangan rilis data pertumbuhan inflasi tidak sesuai ekspetasi di mana pertumbuhan inflasi tahunan bulan Februari lebih tinggi 4,42% dari ekspetasi 4.35%.

Indeks kinerja sektor manufaktur juga berkontraksi, lebih rendah 48,7 dari periode sebelumnya 48,9 dengan ekspetasi awal naik 49,1. Kedua hal tersebut, lanjut Lanjar, terlihat seakan menahan laju penguatan IHSG di saat mayoritas bursa di Asia rebound.

Investor asing masih tercatat net buy pada awal bulan ini sebesar Rp 226,96 miliar berkat sentimen nilai tukar emerging market yang mayoritas menguat terhadap dollar AS (USD).

Sementara Bursa Asia berbalik rebound setelah stimulus moneter di China yang mencerahkan prospek ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. PBOC memotong persyaratan cadangan pemberian pinjaman guna membebaskan dana untuk membantu pertumbuhan pinjaman. Itu mampu mendorong mata uang emerging market dan beberapa harga komoditas rebound yang dipimpin Nikel dan timah.

Bursa Eropa dibuka menguat. Investor menilai keseriusan PBOC terhadap dukungan ekonomi dengan memberikan beberapa kebijakan di antaranya memotong kapasitas industri baja dan batubara dan yang terakhir mempermudah pemberian pinjaman.

Selain itu data indeks kinerja sektor manufaktur Jerman dan zona Eropa tumbuh diatas ekspetasi memperkuat pergerakan positif pada hari ini. Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya datang dari GDP Australia yang di ekspetasi cukup stabil, Indeks harga produksi di Eropa yang menurut survey membaik.