JAKARTA. Harga minyak mentah mencatat level tertinggi dalam dua pekan menjelang pidato Menteri Minyak Arab Saudi, Ali Al-Naimi. Pidato ini merupakan yang pertama kali sejak perjanjian Arab Saudi dengan Rusia pekan lalu untuk membekukan output.
Mengutip Bloomberg, Selasa (23/2) pukul 19.16 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,3% ke level US$ 33,49 per barel dibanding sehari sebelumnya. Angka ini merupakan level tertinggi sejak 4 Februari 2016.
Pekan lalu, Rusia dan Arab yang merupakan dua produsen minyak terbesar di dunia sepakat untuk membatasi output. Produsen utama lainnya dari OPEC, seperti Irak dan Iran mendukung kesepakatan tersebut. Al Naimi akan memberikan pidato pada konferensi minyak di Houston.
"Suka atau tidak suka dengan OPEC, akan sulit untuk mengabaikan keputusan OPEC," ujar Amrita Sen, kepala analis minyak di Energy Aspects Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy menyatakan, pergerakan harga minyak memang sangat tergantung pada keputusan OPEC. Maklum, OPEC merupakan produsen minyak yang menguasai pangsa pasar global.
Sementara, Arab Saudi menjadi produsen terbesar di antara anggota OPEC. "Jika nantinya OPEC bersedia memangkas produksi, harga minyak bisa ke US$ 50 per barel pada akhir tahun ini," ujar Nizar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar