JAKARTA. Setelah terpuruk ke level terendahnya dalam 17 tahun terakhir, harga gas alam perlahan rebound. Mengutip Bloomberg, Jumat (26/2) pukul 18.05 WIB harga gas alam kontrak pengiriman April 2016 di New York Merchantile Exchange terangkat 0,39% ke level US$ 1,79 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
“Ada ruang gerak untuk mengembalikkan harga ke posisi netral karena penurunan yang signifikan sejak awal pekan,” tutur Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka. Maka, kini pasar melakukan aksi bargain hunting yang mendongkrak level harga.
Selain dari sisi fundamental, dukungan datang setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan cadangan gas alam mingguan AS turun 117 miliar kaki kubik. Hanya saja penurunan cadangan ini tidak setajam pekan sebelumnya yang mencapai 158 miliar kaki kubik.
Namun bukan berarti tekanan bagi harga gas alam sudah usai. “Saat ini sudah masuk ke penghujung musim dingin dan pasokan gas alam akan kembali melonjak. Tentunya itu memberikan tekanan bearish pada harga,” kata Stephen Schork, President Schork Group Inc di Villanova, Pennsylvania, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (26/2).
Tekanan bearish harga gas alam diprediksi masih akan berlanjut. Mengingat sejak awal tahun 2016 saja harga sudah tergerus 27%. “Belum akan usai apalagi tidak ada sinyal harga minyak dunia membaik dan permintaan bisa meningkat,” kata Ibrahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar